Monday, October 3, 2016

Artistik, Goresan Lukis Kaca

BANTUL – Jagat seni lukis semakin berwarna dengan adanya teknik melukis kaca. Meski tidak sepopuler lukis kanvas, hasil karya ini memiliki nilai artistik tersendiri. Inilah yang coba dihadirkan dalam pameran Penjinak Kaca di Galeri Tembi Rumah Budaya, Sewon Bantul. Pameran yang berlangsung hingga 11 Agustus ini melibatkan empat pelukis kaca. Mereka adalah Ketut Santosa dari Bali, Hadi Koco dari Surabaya, Rina Kurniyati dari Jogjakarta dan Nugroho asal Magelang. Keempatnya hadir dengan warna yang berbeda antara satu sama lain. ”Mereka tidak melawan arus, tetapi mereka menciptakan kawasan kreatif tersendiri. Mereka inilah gambaran seni lukis kaca kontemporer Indonesia,” kata Kurator Pameran Mikke Susanto belum lama ini.
Mikke menambahkan perkembangan seni lukis kaca telah dikenal sejak lama. Bahkan lukis kaca telah berkembang lebih dulu daripada lukisan modern berupa cat minyak. Lukisan ini mencapai perkembangan pesat antara tahun 1910 hingga 1960-an. Lukisan kaca dikembangkan oleh para seniman di segala penjuru dunia dan kini telah membentuk gaya dan tradisi masing-masing. Lukisan kaca yang menjadi tradisi tersebut akhirnya menjadi penanda sebuah kawasan.  ”Teknik melukis kaca ini menggunakan teknik melukis terbalik, bagian kiri menjadi bagian kanan atau bagian depan menjadi bagian belakang. Model karya ini memiliki efek-efek warna yang terang, tahan lama dan bersih,” kata Mikke.
Keunikan dalam pameran ini, lanjut Mikke, adalah adanya gaya yang berbeda. Ketut Santosa, lahir dari tradisi yang kental terlihat dari hasil karya yang dihasilkan. Perkembangannya pada seni lukis kaca motif cerita wayang, masjid, gereja, kaligrafi dan cerita legenda.  Adapun tiga pelukis lainnya Hadi Koco, Rina Kurniyati dan Nugroho tidak memiliki hubungan dengan tradisi. Intinya mereka adalah para perupa yang menggunakan kaca sebagai bagian dari cara mengungkapkan pribadi.
Ketut Santosa hadir dengan nuansa perpaduan unsur tradisi dengan gaya dekoratif. Lukisan-lukisannya menghadirkan sebuah pesan terutama kepentingan publik. Seperti penyuluhan masyarakat tentang kesehatan atau iklan layanan sosial. Hadi Koco mengusung gaya realis yang melukis segala objek lukisan. Mulai dari portrait, landscape, maupun lukisan simbolisme. Rina Kurniyati menggunakan kaca untuk memadukan dunia sastra dan budaya koleksi mobil-mobil maupun potret selebritis. Sedangkan Nugroho kental dengan aroma ekspresif yang tidak terikat oleh gaya. (dwi/ila)

Sumber: http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.radarjogja.co.id/artistik-goresan-lukis-kaca/&ei=rGo8bc6L&lc=id-ID&s=1&m=742&host=www.google.co.id&ts=1475485504&sig=AF9NedlU6kR70F-ryJ8npR8yd_4Akppo-g

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment