Tuesday, October 4, 2016

Kolektor Seni Buru Lukisan Kaca Cirebonan

CIREBON (bisnis-jabar.com) -- Aneka lukisan kaca dengan motif Cirebonan semakin diburu para pecinta seni.

Para seniman di Kota Cirebon biasanya memadukan motif mega mendung dan motif wadasan, filosofinya adalah mega mendung berarti langit dan motif wadasan (batu) berarti bumi (langit dan bumi).

Pemilik Galeri Wali Songo di Jalan Sukalila Kota Cirebon, Miftahkhurohman mengatakan biasanya motif Cirebonan (mega mendung dan wadasan) menjadi bingkai lukisan, sedangkan untuk obyek utamanya kebanyakan bertema kebudayaan dan nilai agama.

"Adapun untuk jenis lukisan kaca yang paling banyak dicari adalah tema budaya seperti lukisan wayang, Semar, Arjuna dan kereta singa barong, dan macan ali atau lambang bendera Cirebon dahulu kala," katanya kepada bisnis-jabar.com, Sabtu (29/9).

Miftah mengungkapkan untuk karya lukisan kaca motif Cirebon yang dibuatnya, ditawarkan sekitar Rp400.000-Rp600.000 untuk ukuran 20R dengan kaca dan bingkai biasa.

"Adapun lukisan yang dilapis menggunakan viber harganya lebih tinggi dari yang biasa," tuturnya.(k3/yri)

Sumber:  http://bandung.bisnis.com/m/read/20120929/6/245827/kolektor-seni-buru-lukisan-kaca-cirebonan

Ketut Santosa di Yogya & Lukis Kaca Nagasepaha Singaraja Bali

Ketut Santosa merupakan keturunan langsung Jero Dalang Diah yuang telah meletakkan dasar pertama lukis kaca gaya tradisional di Nagasepaha. Demikian juga dengan Ketut Sentosa sejak tahun 2009 mulai meletakkan dasar seni lukis kaca kritik sosial walaupun tidak meninggalkan seni lukis wayang tradisonal yang sebagai pijakan awalnya.

Pada awalnya motif yang dikembangkan (1927) adalah berciri klasik. Akan tetapi generasi berikutnya yaitu sejak tahun 2000 mulai dikembangkan dengan tema sosial, budaya, politik, kartun. Pengembangan tema lukisan tersebut didasarkan atas riset dari Undiksa yang berusaha menciptakan ketertarikan yang lebih umum (global). Meskipun demikian motif klasik tetap dipertahankan.

Studio milik I Ketut Santosa ini sudah beberapa kali menjadi ajang PKL, salah satunya dari siswa UNIKSA Jurusan Seni Rupa di Singaraja dan juga ISI Denpasar. Untuk mempertahankan seni lukis kaca ini, I Ketut Santosa telah mengkader salah satu putranya yang bernama Made Wijana.

Selain itu I Ketut Santosa juga diminta untuk mengajar di sekolah. Terdapat 2 sekolah yang meminta dirinya untuk memberikan pelajaran ekstra kurikuler. Kedua sekolah tersebut adalah SDN I Nagasepaha dan SMP III Sukasada.

Selain kedua sekolah tersebut sebetulnya masih ada beberapa sekolah yang meminta dirinya untuk mengajar. Akan tetapi karena terbatasnya waktu maka baru 2 sekolah saja yang dapat tertangani.

Dalam sebuah kesempatan yang baik, Ketut Santosa pada saat menggelar pameran di Galeri ISI Yogyakarta NOvember 2012 yang lalu menyempatkan untuk menginap semalam di studio Lukis Kaca. Ia melakukan kerja praktik melukis kaca dan berhasil membuat dua buah karya.

Satu karya berupa lukis kaca yang dikerjkan secara pribadi yang bertajuk Yuk Kuliah!!! (21x29cm, 2012) dan satu lagi kerja kolaborasi bersama pelukis kaca Rina Kurniyati dengan judul Membeli Mobil 1 Milyar dengan Lukisan. Kesempatan ini sempat diabadikan dan kini bisa disajikan pada situs ini sebagai ilustrasi.

Selama dua hari di Studio Lukis Kaca Yogyakarta, ia banyak memberi informasi perihal jerih payahnya selama ini ketika mengelola sejumlah kerja melukis kaca. Ia yang juga sebagai penjaga sekolah dasar tersebut juga sempat pula membantu bersih-bersih studio. dari kerja praktiknya di Yogya ini, Ketut Santosa terlihat sangat terampil membuat karya.

Terbukti dua buah karya yang dikerjakan ini dimulai pada sore hingga menjelang siang. Tentu saja sempat berhenti untuk istirahat malam. siang hari berlanjut dengan praktik mengecat desain yang telah dilukiskan pada kaca.

Tampak sekali ia senang dengan kerja kali ini di Yogya. Kami sampai pula melakukan kunjungan wisata ek kota Yogyakarta sambil menonton pameran tunggal Pelukis almarhum Tino Sidin di Gedung Bank Indonesia Yogya.

Dalam kesempatan ini Ketut Santosa mendapat kenang-kenangan berupa alat kerja melukis kaca. Dua lukisannya kini terpampang di studio lukis kaca. Semoga kerja Ketut Santosa makin bagus dan memberi inspirasi bagi orang lain.

Sumber: http://mikkesusanto.jogjanews.com/ketut-santosa-di-yogya-lukis-kaca-nagasepaha-singaraja-bali.html

Cara buat kaligrapi kaca.atw lukis di kaca

Pembuatan gelas kaca lukisan atau glass painting
Pembuatan gelas kaca lukisan atau glass painting
Pembuatan gelas kaca lukisan atau glass painting–Akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang hand painting, dan memang untuk saat-saat sekarang boleh dibilang sedang Trend. Yang dimaksud dengan hand painting adalah suatu proses memberi hiasan/aksen berupa lukisan pada benda apa saja yang dikerjakan sebagai kerajinan tangan. Adapun benda yang dilukis bisa meliputi : Kaca, keramik, kayu, kain, telur, plastic, dll. Kali ini kita akan membahas hand painting yang diterapkan pada media dari bahan kaca/gelas atau kita sering menyebutnya dengan Glass Painting.
Pembuatan gelas kaca lukisan atau glass painting
*.Pemilihan Material untuk Glass Painting
Kita dapat menggunakan benda benda yang terbuat dari kaca disekitar rumah kita misalnya: Gelas, piring, stoples, botol bumbu, botol minuman, tempat selai, dll. Pilihlah yang bentuknya menarik & artistic. Pilihlah Benda yang masih bagus, benda atau gelas yang sudah banyak goresannya atau buram sebaiknya jangan dipakai, karena akan mengurangi keindahan.
*.Teknik Membersihkan media berbahan Kaca
Gelas atau benda berbahan kaca yang akan kita lukis, kita bersihkan dulu dengan Teepol atau bisa juga menggunakan sabun cuci piring, untuk membersihkan kotoran, terutama lemak/ minyak. Setelah dicuci, dikeringkan. Sebelum Gelas di lukis, sebaiknya di lap dengan kain bersih/tissue dengan menggunakan methanol. Teknik membersihkan yang benar akan menghasilkan hasil lukisan yang bagus & bisa menempel lebih kuat.
*.Pembuatan Pola Lukisan
Untuk membuat pola lukisan, motif yang akan dilukis bisa bermacam macam, tergantung selera. Umumnya motif yang cukup mudah & sederhana untuk pemula bisa berupa aneka bunga, kupu-kupu, capung, nuansa laut, kartun, ataupun gambar aneka binatang. Peserta bisa langsung melukis kerangka gambar dengan menggunakan outliner. Untuk pemula bisa juga membuat/meniru pola pada kertas, lalu meletakkan kertas yang sudah bergambar pada sisi dalam gelas, selanjutnya kerangka gambar digelas bisa dibuat dengan spidol.
*.Pemilihan Cat
Ada 2 jenis cat yang bisa dipakai untuk Glass Painting:
*.1. Cat Opaque Coates
Jenis Cat untuk Glass Painting yang Opaque/tidak transparant. Cat ini harganya cukup ekonomis, sehingga cocok untuk pemula yang baru berlatih Glass Painting. Sebelum diaplikasikan, Cat di encerkan dulu dengan Thinner & ditambah Glass Fixed Catalist (-+ 5%).
*.2.Cat Transparent Vetro
Jenis Cat untuk Glass Painting yang Transparant & Exclusive, sangat indah hasilnya karena menghasilkan warna warna yang cerah & transparant. Harganya cukup Mahal. Untuk Aplikasinya bisa langsung dikuaskan pada media kaca yang sudah dibersihkan. Apabila Terlalu kental/sudah mengental bisa di cairkan dengan Thinner. Cat ini digunakan apabila peserta sudah mengerti teknik Glass Painting/ Sudah berlatih dengan menggunakan Cat Opaque Coates.
*.Proses Pengecatan
Media Kaca yang sudah digambar dengan menggunakan out liner, bisa di cat dengan Cat Opaque Coates, atau Cat Transparent Vetro. Untuk hasil pengecatan yang baik, bisa menggunakan kuas nylon. Cat yang disapukan jangan terlalu tebal, agar hasilnya rata. Setelah di cat, usahakan tidak tersentuh tangan sebelum catnya kering. Warna warna cat bisa warna tunggal, ataupun dicampur, dengan pedoman pencampuran warna sebagai berikut:
*.Kuning + Merah = Orange
*.Kuning + Biru = Hijau
*.Merah + Biru = Ungu
*.Kuning + Merah + Hitam = Coklat
*.Merah + Hitam = Merah Maroon
*.Merah + Putih = Merah muda
*.Ungu + Putih = Violet
*.Hijau + Coklat = Hijau lumut
*.Proses akhirpembuatan gelas kaca lukisan atau glass painting
Setelah proses pengecatan selesai, agar cat bisa lebih fix menempel digelas, bisa di oven dengan panas 120C-160C selama 15-40 menit.
Artikel yang terkait dengan pembuatan gelas kaca lukisan atau glass painting, gelas kaca, artikel cara pembuatan gelas kaca, cara membuat lukisan gelas, gelas lukis, kerajinan gelas kaca.

Sumber: http://putihbijak.blogspot.co.id/2014/05/cara-buat-kaligrapi-kacaatw-lukis-di.html?m=1

Kusdono, Mencoba Bertahan di Balik Bayang-bayang Sang Maestro

Fajarnews.com, CIREBON- Bagi sebagian orang, menjadi seniman adalah pilihan. Bagi sebagian lain, menjadi seniman adalah anugerah dari Sang Pencipta, karena tidak semua orang mampu menjadi seniman.

Lain lagi bagi Kusdono, anak keempat dari pelukis kaca Cirebon terkenal, Rastika, yang meninggal setahun silam. Bagi Kusdono, menjadi seorang seniman, pelukis kaca cirebonan adalah sebuah perjuangan.

Bagaimana tidak? Dengan modal keahliannya melukis kaca dari ayahnya itu, pelukis kaca asal Desa Gegesik Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon itu masih tetap dihadapkan pada kesulitan hidup.

Keadaan ekonomi yang sulit di tengah semakin banyaknya pelukis-pelukis kaca di Cirebon membuat kehidupannya penuh perjuangan. Berjuang untuk bisa tetap survive dengan kehidupan seninya.

Dalam keadaan seperti itulah, Kusdono, yang merupakan satu-satunya penerus dari Sang Maestro Lukis Kaca Cirebon, Rastika, berencana akan melelangkan karya lukisan kacanya kepada siapa pun.

Walau berat, sebanyak 20 lukisan kaca dengan motif wayangan klasik, dengan berbagai ukuran (30 X 40 cm dan 122 X 80 cm) akan dilelangnya.

“Ya, saya akan melelangkan semua karya lukisan kaca yang ada sebanyak 20 lukisan kaca. Saya persilakan kepada para kolektor atau masyarakat umum yang ingin memilikinya, karena saat ini kondisi kami sangat membutuhkan biaya untuk hidup,” katanya, Kamis (26/3).

Saat Rastika masih hidup, Kusdono-lah yang biasanya dibawa turut serta ke pameran-pameran lukis kaca di berbagai daerah.

Saat ayahnya masih hidup, Kusdono menuturkan, pameran demi pameran dia ikuti bersama ayahnya.

Pameran seperti tak ada henti-hentinya, seringkali dia ikut ayahnya memamerkan hasil karyanya di Ibu Kota Jakarta.

“Sejak Ayah (Rastika, red.) meninggal setahun silam, pesanan lukisan kaca menurun. Pesanan sudah tidak seramai dulu lagi sewaktu Ayah masih hidup,” katanya, dengan mata membayang.

Sisa-sisa kejayaan Rastika masih menempel di wajah Kusdono, hidup bersama harapan akan masa lalu yang penuh kemilau: pesanan membanjir, pameran di mana-mana.

Tapi hari ini dan hari esok sudah dan akan berbeda.

Meskipun keadaan fisiknya berbeda dengan orang normal, Kusdono tak pernah sungkan untuk belajar lukis kaca hingga ikut dalam pameran.

Kegigihan Kusdono itulah yang membuatnya menjadi satu-satunya anak penerus Rastika.

“Meskipun fisik saya berbeda dengan orang normal, namun tidak pernah berhentinya menemani Ayah, sehingga cara-cara melukis di kaca pun hanya saya yang meneruskan. Karena dari kelima bersaudara hanya saya yang mampu meneruskan cita-cita ayah,” terangnya.

Namun Kusdono saat ini sudah pada titik, di mana dia harus menanggung kehidupan rumah tangganya.

Dengan kondisi fisik yang terbatas itulah, Kusdono pun hanya bisa mengandalkan keahliannya dalam melukis kaca yang diturunkan dari ayahnya.

“Karena saat ini sudah banyak bermunculan pelukis kaca lainnya dan karena kondisi fisik saya yang beda dengan orang normal sehingga saya tidak bisa berbuat banyak,” ungkapnya.

Dengan kondisi demikian, sebagai seniman yang mempunyai keahlian dari ayahnya, Kusdono dihadapkan pada cobaan untuk teguh menjaga seninya.

Posisinya memaksa dia, mau tidak mau, menghadapi ombak tantangan untuk melestarikan tradisi leluhur Cirebon yang diamanatkan melalui ayahnya, Sang Maestro itu. (ADH)

Sumber: http://lifestyle.fajarnews.com/read/2015/03/28/2144/kusdono.mencoba.bertahan.di.balik.bayang-bayang.sang.maestro

Langkah – langkah Membuat Glasspainting

Langkah Membuat Glasspaiting
Lukisan kaca yang sering dikenal sebagai nama paiting, menyiratkan lukisan yang sebenarnya. Dilakukan untuk membuat gambar di sebuah kaca yang akan menghasilkan gambar unik bercampur warna yang menarik. Membuat lukisan kaca sering di sebut juga dengan GLASSPAITING karena melukis di sebuah kaca yang masih bersih dan kosong belum di warnai ataupun di gambar, bisa di lakukan di gelas, toples, kaca jendela, kaca pintu, dll.

Membuat glasspainting membangun koleksi gambar yang bervariasi agar keinginan pembeli bisa terkesan bagus dan akhirnya tidak ragu untuk membelinya. Untuk membuatnya Anda harus memutuskan warna apa saja yang akan digunakan untuk membuat lukisan di kaca tersebut. Jika anda seorang pembelajar pertama kali membuat, yang perlu anda pilih adalah pewarna berbasis air karena lebih mudah untuk menagani dibandingkan dengan cat berbasis minyak.

Saya akan memberikan Dasar Langkah-langkah untuk Membuat Lukisan Kaca / Glasspaiting yaitu sebagai berikut :

1. Setelah mendapatkan potongan kaca atau benda yang lain yang masih berbentuk kaca (bisa pakai gelas dan toples) dan juga siapkan cat lukisan, lakukan untuk membersihkan kaca sehingga untuk mendapatkan permukaan yang halus.

2. Jika pemikiran membuat glasspaiting anda telah selesai dan anda pikir tidak memerlukan pemanasan oven, yang perlu anda butuhkan adalah permukaan kaca agak kasar, dan lebih baik pakai cat minyak untuk menghindari cat mengelupas atau nglotok. Hal ini dapat diatasi dengan amplas karena akan membantu cat lebih baik dan lebih lama..

3. Pilih pola yang telah menguraikan jelas dengan kurva minimum yang mungkin dan sudut runcing.

4. Gambar pola pada selembar kertas yang persis ukuran potongan kaca. Pola ini harus digambar persis di pusat agar hasil sesuai yang diharapkan.

5. Jauhkan kaca pada potongan kertas bermotif menyelaraskan dengan sempurna.

6. Buatlah garis besar pola pada kaca dengan bantuan pulpen kaca. Menggunakan liner kaca hitam untuk kejelasan maksimum.

Sumber: http://www.mataharicourse.com/tag/teknik-lukis-kaca

Melukis Kaca, Meraup Laba

Anda punya botol atau gelas yang sudah tak layak pakai? Jangan dibuang dulu, karena melukis kaca kini bisa menjadi bisnis.

Lihatlah apa yang dilakukan oleh Laksmiwati Etty dari Sidoarjo Jawa Timur ini. Pemilik Alia Craft Glass Painting ini memang hobi membuat souvenir buatan tangan dari bahan baku kaca. Benda-benda tersebut diberi motif gambar yang menarik, setelah itu dipoles dengan aneka warna yang menyolok, seperti hijau, kuning. merah, dan warna terang lainnya. Cling! Benda yang tadinya hanya berupa kaca polos sudah berubah menjadi pajangan yang bisa mempercantik rumah.

Laksmiwati menuturkan sebelum menggeluti kerajinan lukis kaca, dirinya sebetulnya sudah lebih dulu dipercaya oleh salah satu penerbit untuk menulis buku mengenai keterampilan glass painting. Ibu dua anak ini sebetulnya heran, karena dirinya kala itu belum terjun menjadi perajin glass painting.

Tak dinyana, buku perdananya yang terbit pada tahun 2009 itu mendapat sambutan positif dari pembeli. Penerbit pun kembali mempercayakan kepada Laksmiwati untuk menulis buku-buku keterampilan lainnya seperti kreasi Bunga dari Biji, Modern Patchwork, Kriya Kertas Semen, Art Painting, dan Gift Box.

Wanita kelahiran 23 Pebruari 1957 ini menuturkan sejak lama dia hobi membuat kreasi produk buatan tangan. Namun setelah bukunya mengenai glass painting mendapat sambutan positif dari pasar, tepatnya sejak 2009 silam dia memutuskan untuk fokus membuat kerajinan lukis kaca tersebut.

Beragam benda kaca dihiasanya, seperti gelas, guci, vas bunga, botol, mangkuk, stoples dan benda kaca lainnya. Untuk memproduksi kerajinan tersebut, dia berbagi tugas dengan suaminya Indra Puspita, yang melukis kaca tersebut. Sedangkan wanita yang sering didapuk di berbagai pelatihan keterampilan itu mendapat bagian memoles cat warna.

Keputusan Laksmiwati untuk menekuni kerajinan yang satu ini tak salah. Produknya bukan saja bisa diterima pasar, tetapi juga membuahkan penghargaan. Setidaknya produk glass paintingnya pernah meraih Juara III Kategori Kepedulian Lingkungan UKM Award yang diselenggarakan oleh Semen Gresik pada 2011 silam.

Wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Farmasi ini memberikan salah satu alasan juri mengapa produk kerajinannya bisa meraih juara. Yang pasti, karena memanfaatkan limbah dari benda-benda berbahan kaca.

“Sekadar tahu, untuk membuat barang kerajinan ini saya memang memanfaatkan barang-barang bekas. Kadang saya diberi teman, tapi tak jarang saya sampai mencari ke pemulung,” ungkapnya.

Langkah pertama dalam membuat glass painting, adalah memastikan media yang digunakan benar-benar sudah dicuci bersih.

Setelah itu, baru dibuat pola yang diinginkan di atas kertas. Pola kemudian dijiplak ke atas kaca dengan memakai outliner berbentuk tube. “Proses ini disebut relief,” jelas Etty. Setelah dibuat relief, cat dibiarkan mongering sekitar 1–2 jam, lalu lanjutkan dengan pengecatan.

Cat yang digunakan adalah cat khusus untuk kaca yang berwarna namun tetap transparan. Itulah yang membuat kaca berwarna-warni menjadi hijau, kuning, biru, dan sebagainya, tetapi tetap tembus pandang.

Tahap berikutnya, pemberian cat berwarna pekat (opaque) di beberapa bagian yang diingin kan, lalu biarkan mengering selama 1–2 hari. Setelah cat benar-benar kering, langkah terakhir adalah finishing dengan relief ulang di pinggiran pola dan pembubuhan kristal atau manik-manik sesuai dengan selera.

kerajinan kaca patri
Aneka produk Alia Craft Glass Painting, Sidoarjo, Jawa Timur. Foto: Hardinah Sistriani
Omzet Puluhan Juta
Untuk gelas pajangan, Laksmi bisa menghasilkan 50 gelas per hari. Sedangkan untuk media di vas bunga atau guci besar dia hanya bisa memproduksi satu produk per hari.

Harganya bervariasi tergantung ukuran dan tingkat kesulitan. Untuk suvenir pernikahan, gelas-gelas pajangan dihargai Rp 25.000 per buah. Sedangkan media lain seperti lampu, guci, vas bunga, kisaran harganya Rp 100.000-Rp 1 juta per buah. “Omzet yang saya dapat sekitar Rp 20 juta per bulan,” kata Laksmiwati.

Menekuni kerajinan glass painting ini Laksmiwati memang dihadapkan pada pilihan. Kalau mau mengerjakan produk yang sifatnya massal seperti melayani pesanan suvenir, dia memang bisa meraup untung banyak, namun sebagai dampaknya dia tidak punya nama. Di sisi lain, bila mengerjakan produk-produk yang eksklusif, namanya sebagai perajin glass painting mulai dikenal melalui karakter produknya. Dalam hal ini, Laksmiwati tampaknya ambil jalan tengah, melayani souvenir namun dalam jumlah terbatas, sekaligus memproduksi karya-karya yang tidak massal.

Untuk berpromosi, dia aktif ikut pameran yang biasa diadakan Kementerian Koperasi dan UMKM atau Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Sayangnya, pasar glass painting ini tak seluas barang kerajinan lain. Menurut Laksmiwati, selama dia menggelar berbagai pameran di kota-kota besar di Indonesia, baru Jakarta lah produk glass paintingnya mendapat respon yang lumayan dari pengunjung. “Makanya saya paling senang kalau pameran di Jakarta,” ujarnya.

Di Surabaya, benda-benda kaca yang sudah mendapat sentuhan seni dari tangannya sulit dijual dengan harga mahal. “Di Jakarta, produk- produk saya yang mahal justru lebih cepat laku,” ungkap wanita yang mengaku memodali bisnis ini tidak sampai Rp 500 ribu.

Ditanya mengenai keunggulan produk glass painting miliknya dibanding produk sejenis milik perajin lain, Laksmiwati mengatakan selain selalu mengikuti motif yang tengah tren, produk dia mempunyai ciri khas yaitu dominan menggunakan warna-warna terang.

“Misalnya ketika batik tengah tren, saya juga membuat motif-motif batik dalam glass painting saya. Tahun depan sepertinya akan membuat motif-motif tenun,” ujarnya memberi bocoran karyanya.

Sumber: http://mysharing.co/melukis-kaca-meraup-laba/

Lukisan Kaca Awalnya sebagai Media Dakwah

Konon ketika jamannya para Wali dalam penyebaran Agama Islam di tanah Jawa termasuk Cirebon, salah satu media yang populer saat itu dalam penyampaian dakwah diantaranya Lukisan Kaca berisi Kaligrafi Islam.
Para seniman tempo dulu membuat Lukisan Kaca selalu menampilkan kutipan ayat-ayat AlQur'an berupa kaligrafi yang sangat indah dipandang dan sarat makna. Media yang sangat tepat untuk memberikan pencerahan kepada para santri dan masyarakat yang menganut Agama Islam.
Kita ambil contoh saja, sebuah karya Lukisan Kaca "Macan Ali", secara bentuknya Macan Ali berujud seekor Macan (Maung=kata orang Sunda), tetapi bentuk itu diruntut dari kalimah Syahadat yang dibuat berdasarkan kaligrafi Islam. Mengandung makna sangat dalam, yang berarti sebuah ikrar, Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Kemudian mengapa bentuknya seperti Macan ? dan mengapa disebut Macan Ali ? menurut informasi yang didapat dari para seniman senior, bentuk Macan melambangkan bahwa Syeh Sunan Gunung Jati (Syekh Syarif Hidayatullah alias Syekh Sunan Gunung Jati) dan Mbah Kuwu Cerbon (Raden Kian Santang/Raden Walangsungsang) adalah keturunan Prabu Siliwangi (Raja Pajajaran yang dipercaya berubah ujud menjadi Macan/Maung Siliwangi karena menolak masuk Islam). Menurut keterangan sejarah Syekh Syarif Hidayatullah adalah putra Nyi Mas Rarasantang adik kandung Raden Kian Santang alias Raden Walangsungsang alias Mbah Kuwu Cerbon yang mendirikan Cirebon. Kemudian istilah Macan Ali menurut informasi dan cerita tempo dulu, bahwa baik Mbah Kuwu Cerbon maupun Syekh Syarif Hidayatullah merupakan salah satu murid dari Sayidina Ali (salah satu Sahabat dan menantu Kanjeng Nabi Muhammad SAW). Karena rasa kecintaannya kepada Sayidina Ali yang dikenal sebagai Macan Prajurit Islam dalam sejarah peperangan dengan Jahiliyah dinegeri Arab, serta keterkaitanya dengan keturunan Prabu Siliwangi, maka istilah Macan Ali menjadi nama yang dikenal pada saat itu bahkan menurut informasi lainnya Macan Ali menjadi lambang resmi bendera Keraton Kasepuhan Cirebon.
Demikian runtut raut salah satu desain Lukisan Kaca"Macan Ali" yang masih dikenal hingga saat ini dan banyak dilukis ulang oleh para pelukis kaca di Cirebon. Bahkan desain tersebut merupakan desain lukisan kaca yang sangat laku dipasaran. Tentu sampai saat ini objek Macan Ali semakin beragam olah ragamhiasnya tanpa merubah desain aslinya dari objek Macan Ali. Hiasan-hiasan berupa motif Mega Mendung dan Wadasan akan sangat mempercantik Lukisan Kaca Macan Ali serta beragam pula harga yang ditawarkan sesuai nama tenar Pelukisnya dan ukuran kaca yang jadi medianya serta kualitas desain ragam hiasnya.

Halimi,SE,MM.

Sumber: http://grageetnik.blogspot.co.id/2010/02/lukisan-kaca-awalnya-sebagai-media.html?m=1