Tuesday, September 20, 2016

Jenis lukisan berdasarkan teknik dan bahan yang digunakan

Seni lukis adalah seni yang mengekspresikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi. Para seniman lukis memanfaatkan unsur bidang, warna, tekstur, bentuk, nada, komposisi, dan ritme serta ungkapan ide, gagasan, tema, isi, dan perasaan untuk membuat sebuah karya seni. Kreatifitas dalam mengolah bahan dan media dalam melukis melahirkan teknik melukis tertentu yang sudah dipakai dari zaman pertengahan sehingga menambah keragaman karya seni lukis.

Beberapa teknik yang digunakan dalam melukis antara lain;

1. Lukisan Tempera
Teknik melukis ini sudah dikenal sejak jaman ranaissance. Lukisan dengan teknik ini dipakai untuk diterapkan di permukaan tembok atau dinding dan pada jamannya juga sebagai penolak bala seperti lukisan goa-goa. Cat yang dipakai untuk melukis diaduk dengan perekat yang biasanya terbuat dari putih telur atau sagu.

2. Lukisan al fresco
Teknik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih basah dengan ditaburi bahan perekat. Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah akan melekat sangat kuat sehingga hasil karya bisa dinikmati berpuluh tahun. Adonan ini harus dibuat dengan takaran yang tepat, sebab bila terlalu basah akan menyebabkan timbulnya jamur, dan bila terlalu kering akan menyebabkan pigmen tidak bisa tertempel kuat. Desain fresko biasanya dibuat pada bagian atas kertas yang kemudian dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan ditaburi pigmen gelap yang kemudian membuat pola desain yang persis sama dengan rancangan semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin sebelum adonan plester mengering sehingga saat sebagian air diserap oleh dinding, pigmen yang ada juga ikut terserap dengan kuat. Lukisan dengan teknik ini yang terkenal adlukisan di istana Vatikan.

3. Lukisan al secco
Hampir sama dengan teknik al fresco, hanya saja teknik al secco dipakai pada dinding yang sudah kering. Teknik lukisan ini pernah dibuat oleh Leonardo da Vinci berjudul The Last Super di gereja Santa Maria di kota Milan Italia.

4. Mozaik
Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada dinding atau yang lain sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik ini antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa juga menggunakan batu yang beraneka warna dan kayu. Mozaik yang memakai potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebut intersia. Lukisan intarsia sering pula disebut dengan “Intarsian Malerei”. Lukisan intersia adalah bentuk lukisan dekoratif yang menggambarkan karya seni ukiran kayu atau seni tradisional dari kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intersia muncul pada Era Biedermeier, sekitar tahun 1815, masa-masa akhir Perang Napoleon, dan 1848 (akhir masa Revolusi Eropa). Diyakini bahwa lukisan dekoratif selama periode ini digunakan untuk meniru furniture yang menggambarkan kemakmuran yang biasanya bertahtakan ornamen intarsia yang dikerjakan dengan sangat teliti.

5. Lukisan Kaca

Lukisan Kaca
Lukisan kaca ini pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Sesuai dengan namanya, teknik lukisan ini menggunakan kaca. Akan tetapi, tidak hanya kaca, teknik lukisan kaca juga bisa menggunakan timah, kuningan dan tembaga sebagai penyambung sampai membentuk lukisan utuh. Lukisan kaca mencapai masa keemasan pada zaman renaisance sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan besar seperti istana atau tempat ibadah. Di Indonesia sendiri teknik lukisan kaca awalnya berkembang sebagai sebuah seni industri rumahan di daerah Cirebon yang merupakan warisan yang dicontohkan oleh seniman asal Belanda.

6. Lukisan cat minyak (plakat)
Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen warna yang diikat (direkat) dengan media minyak pengikat pigmen warna dan biasanya dikemas dalam bentuk tube dalam bentuk pasta berwadah timah sehingga mudah digunakan. Lukisan cat minyak menggunakan media kanvas, yaitu kain yang telah diberi cat dasar yang dicampur larutan lem sehingga tidak tembus ke belakang ketika dipakai melukis. Cara melukis di atas kanvas menggunakan cat minyak sebenarnya tidaklah rumit, hanya butuh ketelatenan dan kesabaran supaya hasil yang didapatkan juga optimal. Berikut cara melukis diatas kanvas;
Siapkan peralatan melukis seperti; kanvas, cat minyak, kuas, palet, pensil, penghapus,  minyak untuk cat minyak dan peralatan lain.
Buat sketsa gambar yang ingin kita lukis
Mulailah mencampur warna yang akan digunakan dengan beberapa palet agar mudah dalam pencampurannya. Jangan lupa pisahkan juga warna yang cerah dengan warna yang gelap di palet yang berbeda.
Pilihlah kuas yang ujungnya runcing untuk gambar yang mendetail, dan pinggiran, kuas dengan ujung kotak untuk mengeblock, atau sesuaikan ukuran kuas sesuai gambar anda. Gunakan kuas yang banyak agar tidak tercampur-campur.
Letakkan kanvas ditempat atau posisi yang nyaman untuk melukisnya.
Perhatikan pencahayaan di ruangan tempat melukis.
Bagi pemula, jangan takut untuk melukis atau menaruh warna, karena cat minyak apabila sudah kering, bisa ditumpuk dengan warna lainnya.
Apabila diperlukan, jangan ragu untuk menggunakan benda-benda lain yang ada di sekitar kita untuk gambar yang sangat mendetail misalnya : cotton buds, tusuk gigi dll
Gunakan gradasi warna agar gambar yang kita buat menjadi hidup. Misalnya kita ingin membuat lukisan pemandangan dan akan menggambar pohon, pertama gunakan warna hijau muda, lalu tumpuk dengan hijau tua, lalu setelah kering tumpuk dengan warna kuning, lalu warna hitam untuk bayangannya.
Jangan lupa mencuci kuas dengan air dan sabun, agar warna-warna yang digunakan tidak saling tercampur.
7. Lukisan cat air (Aquarel)
Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan sapuan tipis sehingga hasilnya transparan. Media yang digunakan untuk bahan cat air adalah kertas, papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Cat air dibuat dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan. Kelebihan cat air adalah tidak berbau, mudah dibersihkan, dan cepat kering.

8. Lukisan acrylic
Adalah lukisan dengan bahan acrylic yang menghasilkan warna cerah dan menyala. Acrylic terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai macam pigmen kemudian ditambahkan ke dalam emulsi polimer acrylic untuk mendapatkan berbagai warna cat yang berbeda. Dengan kata lain, cat acrylic merupakan  cat plastik yang tersedia dalam bentuk pasta dan dikemas dalam kemasan tube. Lukisan dengan teknik ini biasanya digunakan untuk berbagai eksperimen pada media seperti sepatu, tas atau berbagai bahan lainnya.

9. Lukisan batik
Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang akan membentuk titik atau garis bidang serta ruang sebelum menjadi sebuah gambar. Hasil akhirnya dicelupkan kedalam larutan pewarna.

Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berasal dari sebuah inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni. 

Sumber: http://www.ipapedia.web.id/2015/12/jenis-lukisan-berdasarkan-teknik-dan-bahan.html?m=1

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment