Konsep karya ke dua menggambarkan sosok Puteri Citraresmi dalam keadaan merenung dengan posisi tangan kanan memegang pipih, dan tangan kiri memegang kain samping. Tatapan wajah yang berseri, berisikan keadaan yang membuat penasaran maksud dari mimpinya itu. Sang Puteri dengan keadaan sedikit ada kekhawatiran akan arti mimpinya, yang seakan terus membayanginya. Ia bermimpi semua rombongan kerajaan Sunda Galuh, bersama keluarga, ayah, ibu, dan ia sendiri, akan pergi ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi, bahkan sangat asing baginya. Semua mengenakan pakaian serba putih, kemudian datang angin seperti badai, dan semua keluarganya tersapu oleh badai tersebut.
Walaupun sedikit ada rasa kekhawatiran namun wajahnya masih tetap berseri dan terlihat menawan. Ia hanya merasakannya pada saat itu saja, setelah itu bisa melupakan mimpinya itu, walau hanya dalam beberapa waktu. Karya ke dua adalah bagian dari lanjutan kisah karya ke satu, ia tetap masih berada dalam suasana di lingkungan tamansari keraton Surawisesa, negeri Sunda Galuh yang makmur dan sejahtera rakyatnya. Tamansari yang ditata seindah mungkin, dengan tanaman bunga, batu, serta ranting dari pohon-pohon yang tumbuh subur, hijau daunnya menjadi bagian penyejuk suasana di sekitarnya. Namun sedikit ada rasa kekhawatiran pada diri Sang Puteri, ia pun tetap bisa tegar, dan jika terjadi sesuatu nanti pada dirinya, ia tetap dalam keadaan yang bisa mengimbangi, karena arti kehidupan akan segera dimulai, dan manusia hanya bisa berusaha dan meminta petunjuk ke Yang Maha Agung.
Penulis : Endang Adi Sutomo
Sumber: http://tomoglasspainting.blogspot.co.id/2015/06/karya-2-bunga-keraton-surawisesa.html?m=1
0 comments:
Post a Comment