*Lukisan The Persistence of Memory 1931
Karya seni lukis dibuat dengan aliran surealisme oleh Salvador Dali pada tahun 1931 . Lukisan ini ialah gambaran ruang dalaman dan ruang ilusi. Menggambarkan alam semula jadi yang terdapat di dalam latar belakangnya. Menggunakan gabungan warna sejuk (Biru muda , putih) dan warna panas (Coklat kemerah-merahan) yang menunjukkan perbedaan ruang. Imaje jam yang lembut dan hampir cair mewakili massa dan juga pengalaman lampaunya. Media lukis yang digunakan adalah cat minyak di atas kanvas dan berukuran 24 cm × 33 cm .
*Lukisan Jatayu
Lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya/aliran abstrak di buat oleh Afandi tahun 1971 menggunakan media cat minyak di atas kanvas . "Jatayu" dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia dalam pengabdian kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana, dalam menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh Rahwana seorang Raja angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa raganya demi menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur dalam pertarungan melawan Rahwana tersebut.
Lukisan yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian sang Jatayu hingga titik darah penghabisan.
*Patung Pancoran (Monumen Patung Dirgantara)
Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Bahan yang digunakan adalah perunggu dan di buat dengan teknik cor .Pengecoran ini dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono.
Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan IR. Sutami sebagai arsitek pelaksana .Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI di tahun 1965. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
*Lukisan Kapal Laut Dilanda Badai
Lukisan karya Raden Saleh yang berjudul “Kapal Dilanda Badai” (1837) menggunakan media cat minyak di atas kanvas .Merupakan ungkapan khas karya yang beraliran Romantisisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi) ideal dan dunia nyata yang rumit dan terpecah- pecah.
Dari petualangan penghayatan itu, seniman cenderung mengungkapkan hal-hal yang dramatis, emosional, misterius, dan imajiner. Namun demikian, para seniman Romantisisme sering juga berkarya berdasarkan pada kenyataan aktual.
Dalam lukisan “Kapal Dilanda Badai” ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan yang dramatis, yakni dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas, secercah sinar matahari yang memantul ke arah gulungan ombak, hal ini lebih memberi tekanan suasana yang dramatis.
*Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali . Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung I Nyoman Nuarta . Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti).
Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia . Media patung ini adalah campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter.
*Patung Singo Edan AREMA
Patung singo edan arema ini berlokasi di kawasan Taman Trunojoyo Malang , Jawa Timur. Dibuat pada tahun 2014 yang lalu . Patung yang berjumlah tiga ekor singa , berwarna coklat keemasan dengan ukuran tinggi 7 meter , media pembuatan patung adalah besi,pasir,dan semen yang di cor dan menggunakan teknik substraktif.
Patung ini dibuat dalam waktu 3 bulan , dan menjadi sebuah ikon di kota malang . Peresmian patung ini diresmikan oleh Walikota Malang, Muhammad Anton
Sumber: http://dk07-ixf-5471.blogspot.co.id/2015/03/contoh-karya-seni-lukis-patung-beserta.html?m=1
0 comments:
Post a Comment